Jumat, 16 Oktober 2015

Kisah Sedih Cindy Yuvia part2: Cindy Yuvia sang Sex Slave

Berbulan – bulan setelah aku berhasil mendapatkan keperawanan Yupi, kini ia telah menjadi budak seksku, bahkan ia tinggal di rumahku dan memang sengaja ku paksa grad agar dia  bisa menjadi milikku seutuhnya, dirumahku kini, aku sedang duduk di sofa, sembari yupi sedang mengoral penisku dengan mulutnya yang mungil itu, dia terus memasukkan penisku ke mulutnya lalu menjilati bagian ujung penisku membuatku mendesah tidak karuan, aku terus menjambak rambut yupi, tetapi yupi tetap sibuk mengoral penisku, akhirnya aku tidak tahan, aku menahan kepala yupi agar penisku tetap di dalam mulutnya
                “Yupi arrgghh” desahku sembari mengeluarkan spermaku di dalam mulutnya yupi, yupi pun menjilati spermaku sampai benar – benar bersih dari penisku
                “Anak pintar” ujarku sambil mengelus kepala Yupi
                “Yupi, sekarang kita main iket – iketan yuk” ujarku
                “Iya, Tuan” ujar Yupi pasrah
Lalu aku, mengambil semua peralatan bdsm yang ku perlukan di kamarku, dan kembali menghampiri Yupi yang sudah berlutut pasrah di sofa, pertama aku mengikat kedua tangannya dengan borgol di belakang tubuhnya, lalu aku sumpal mulutnya  dildo yang berbentuk seperti dot bayi dengan bagian penis ke dalam mulutnya dan aku ikat talinya di kedua kupingnya, aku pakaikan bando seperti kuping anjing di kepalanya dan ku pasang rantai dengan cincin di kalung anjing yang melingkar di lehernya lalu kutarik keatas dan memaksa yupi berdiri dan ku gantungkan rantainya di langit – langit rumah hingga yupi harus menengadah agar tidak terlalu sakit, sementara itu kedua payudara yupi ku remas sebentar sebelum aku menjepit kedua putingnya dengan penjepit baju, lalu aku mengambil beberapa foto tubuh yupi dalam keadaan begini lalu ku pergi ke luar sebentar untuk mengambil pesanan obat hyperseks untuk yupi nanti malam
                *malam hari*
Malamnya ku datang kembali ke rumahku, dan mendapati yupi dalam keadaan masih terikat, lalu aku melepas semua ikatan dan dildo di mulutnya hingga yupi kembali berlutut di sofa
                “yaudah, kamu capek kan? Minum nih” ujarku sambil mencekoki yupi obat hyperseks dan menyuruhnya minum air, karena kasihan aku menggendongnya ke kamarku, dan menelentangkannya di kasurku, karena ku sudah tidak tahan karena hari ini belum menyetubuhinya, aku lalu membuka paha yupi lebar – lebar, ku buka resleting celanaku, yupi nampaknya sudah sangat pasrah, aku arahkan penisku yang cukup besar ini ke vagina yupi yang sudah sangat basah itu dan dengan sangat mudah aku memasukkan penisku ke vagina yupi, aku lalu menggenjot tubuh yupi sembari memainkan payudara mungilnya
                “Yuppp, enak gak yup jadi budak seks yang ku pelihara” tanyaku melecehkannya
                “ahhhh, Tuann enak Tuannnnn” desah Yupi panjang
                “gimana rasanya selalu telanjang berbulan – bulan?” tanyaku lagi
                “enaak tuaannn, lebih bebas ahhhh, aku milikmuuu tuannnn” desah Yupi mencoba menjawab ditengah nafsunya yang memuncak karena obat itu
Aku lalu iseng mencoba mencabut penisku dari vagina yupi, tapi yupi tidak membiarkannya dan mengejar penisku terus
                “Ahahaha, dasar jablay yang haus kontol” ujarku melecehkannya
                “Ahh tuaannn jangan dilepass, Yupi udah keenakaannn” ujar Yupi dibarengi dengan orgasme pertamanya, aku lalu mencabut penisku
                “ahahahah, lu masih mau kontol gw gak? Udah keluar tuh” tanyaku
                “mau tuaannn” ujar Yupi
                “Yaudah posisi anjing gih” suruhku, Yupi lalu menungging dan membiarkan vaginanya tepat di depan penisku, pertama aku hanya mengaduk permukaan vaginanya dengan penisku
                “Masukin Tuan, Yupi udah gak tahan ahh” ujar Yupi
                “mau banget? Bilang dulu ‘aku cindy yuvia, sang jablay kecil yang haus kontol dan sperma’ “ ujarku
                “aku cindy yuvia sang jablay kecil yang haus kontol dan sperma” ujar Yupi mengikuti kalimatku
                “bagus, ini hadiahnya” ujarku sembari memasukan penisku ke vagina Yupi
Aku terus menggenjot tubuh yupi sambil memainkan payudaranya dari belakang, yupi hanya terus mendesah keenakan, keluarlah orgasme kedua yupi malam ini, aku terus menahan agar tidak keluar terlalu cepat, dan beberapa menit sekali yupi terus orgasme sampai belasan kali dan akhirnya yupi K.O. juga, melihat Yupi sudah K.O. aku lalu bersemangat menggenjot vaginanya
                “Yuvia, kau memang terbaik” ujarku sambil menyemburkan spermaku di dalam vagina Yupi lalu kami pun tertidur di kamar..

                Bersambung..

1 komentar:

  1. Menurut gue ceritanya kurang sreg, terutama di bagian 1. Masa baru part 1 si Yupi udah 'dihajar' aja, nggak ada kayak proses pdkt, sedikit bumbu drama atau apa gitu. Dialog dan scenennya juga kalo bisa banyakin.

    BalasHapus