Berbulan – bulan
setelah aku berhasil mendapatkan keperawanan Yupi, kini ia telah menjadi budak
seksku, bahkan ia tinggal di rumahku dan memang sengaja ku paksa grad agar
dia bisa menjadi milikku seutuhnya,
dirumahku kini, aku sedang duduk di sofa, sembari yupi sedang mengoral penisku
dengan mulutnya yang mungil itu, dia terus memasukkan penisku ke mulutnya lalu
menjilati bagian ujung penisku membuatku mendesah tidak karuan, aku terus
menjambak rambut yupi, tetapi yupi tetap sibuk mengoral penisku, akhirnya aku
tidak tahan, aku menahan kepala yupi agar penisku tetap di dalam mulutnya
“Yupi arrgghh” desahku sembari
mengeluarkan spermaku di dalam mulutnya yupi, yupi pun menjilati spermaku
sampai benar – benar bersih dari penisku
“Anak pintar” ujarku sambil
mengelus kepala Yupi
“Yupi, sekarang kita main iket –
iketan yuk” ujarku
“Iya, Tuan” ujar Yupi pasrah
Lalu aku, mengambil
semua peralatan bdsm yang ku perlukan di kamarku, dan kembali menghampiri Yupi
yang sudah berlutut pasrah di sofa, pertama aku mengikat kedua tangannya dengan
borgol di belakang tubuhnya, lalu aku sumpal mulutnya dildo yang berbentuk seperti dot bayi dengan
bagian penis ke dalam mulutnya dan aku ikat talinya di kedua kupingnya, aku
pakaikan bando seperti kuping anjing di kepalanya dan ku pasang rantai dengan
cincin di kalung anjing yang melingkar di lehernya lalu kutarik keatas dan
memaksa yupi berdiri dan ku gantungkan rantainya di langit – langit rumah
hingga yupi harus menengadah agar tidak terlalu sakit, sementara itu kedua payudara
yupi ku remas sebentar sebelum aku menjepit kedua putingnya dengan penjepit
baju, lalu aku mengambil beberapa foto tubuh yupi dalam keadaan begini lalu ku
pergi ke luar sebentar untuk mengambil pesanan obat hyperseks untuk yupi nanti
malam
*malam hari*
Malamnya ku datang
kembali ke rumahku, dan mendapati yupi dalam keadaan masih terikat, lalu aku
melepas semua ikatan dan dildo di mulutnya hingga yupi kembali berlutut di sofa
“yaudah, kamu capek kan? Minum
nih” ujarku sambil mencekoki yupi obat hyperseks dan menyuruhnya minum air,
karena kasihan aku menggendongnya ke kamarku, dan menelentangkannya di kasurku,
karena ku sudah tidak tahan karena hari ini belum menyetubuhinya, aku lalu
membuka paha yupi lebar – lebar, ku buka resleting celanaku, yupi nampaknya
sudah sangat pasrah, aku arahkan penisku yang cukup besar ini ke vagina yupi
yang sudah sangat basah itu dan dengan sangat mudah aku memasukkan penisku ke
vagina yupi, aku lalu menggenjot tubuh yupi sembari memainkan payudara
mungilnya
“Yuppp, enak gak yup jadi budak
seks yang ku pelihara” tanyaku melecehkannya
“ahhhh, Tuann enak Tuannnnn”
desah Yupi panjang
“gimana rasanya selalu telanjang
berbulan – bulan?” tanyaku lagi
“enaak tuaannn, lebih bebas
ahhhh, aku milikmuuu tuannnn” desah Yupi mencoba menjawab ditengah nafsunya
yang memuncak karena obat itu
Aku lalu iseng
mencoba mencabut penisku dari vagina yupi, tapi yupi tidak membiarkannya dan
mengejar penisku terus
“Ahahaha, dasar jablay yang haus
kontol” ujarku melecehkannya
“Ahh tuaannn jangan dilepass,
Yupi udah keenakaannn” ujar Yupi dibarengi dengan orgasme pertamanya, aku lalu
mencabut penisku
“ahahahah, lu masih mau kontol
gw gak? Udah keluar tuh” tanyaku
“mau tuaannn” ujar Yupi
“Yaudah posisi anjing gih”
suruhku, Yupi lalu menungging dan membiarkan vaginanya tepat di depan penisku,
pertama aku hanya mengaduk permukaan vaginanya dengan penisku
“Masukin Tuan, Yupi udah gak
tahan ahh” ujar Yupi
“mau banget? Bilang dulu ‘aku
cindy yuvia, sang jablay kecil yang haus kontol dan sperma’ “ ujarku
“aku cindy yuvia sang jablay
kecil yang haus kontol dan sperma” ujar Yupi mengikuti kalimatku
“bagus, ini hadiahnya” ujarku
sembari memasukan penisku ke vagina Yupi
Aku terus
menggenjot tubuh yupi sambil memainkan payudaranya dari belakang, yupi hanya
terus mendesah keenakan, keluarlah orgasme kedua yupi malam ini, aku terus
menahan agar tidak keluar terlalu cepat, dan beberapa menit sekali yupi terus
orgasme sampai belasan kali dan akhirnya yupi K.O. juga, melihat Yupi sudah
K.O. aku lalu bersemangat menggenjot vaginanya
“Yuvia, kau memang terbaik”
ujarku sambil menyemburkan spermaku di dalam vagina Yupi lalu kami pun tertidur
di kamar..
Bersambung..
Menurut gue ceritanya kurang sreg, terutama di bagian 1. Masa baru part 1 si Yupi udah 'dihajar' aja, nggak ada kayak proses pdkt, sedikit bumbu drama atau apa gitu. Dialog dan scenennya juga kalo bisa banyakin.
BalasHapus