Cerita dimulai dari pada suatu hari di sebuah kampus
A, oh iya, kenalkan nama saya Leo, umur saya 38 tahunh, dosen di kampus
tersebut, saya memiliki murid yang saya dengar dia adalah member dari
JKT48, namanya Sinka Juliani umurnya 18 Tahun, saya memang sudah
mengincar dia sejak lama, maklum saya duda beranak 2, istri saya
meninggal beberapa tahun lalu, semenjak itu saya sudah tidak pernah
berhubungan seks lagi, akhirnya saya mempunyai ide brilian untuk
mendapatkan tubuh Sinka, langkah pertama adalah saya memanggilnya ke
ruangan saya, karena memang nilai dia juga tidak terlalu baik, akhirnya
dia datang ke ruangan saya,
“Ada Apa Pak Leo” Sinka bertanya
“Ini loh, kamu tidak tau apa nilai kamu terlalu buruk, semester ini saja
kamu sudah berapa kali tidak masuk kelas saya” jawabku dengan Nada
tinggi
“Maaf pak, saya sibuk sekali dengan kegiatan saya” jawab sinka memelas
“Oke, bapak bisa maafin kamu dan mungkin membantu kamu biar lulus semester ini” jawabku
“Apa Pak?” Tanya dia kembali
“Coba kunci ruangan saya, lalu duduk di sofa” ujarku
Sinka lalu mengunci ruangan saya dan duduk di sofa, saya lalu mendekati dia
“Sinka, kamu pernah berhubungan seks?” tanyaku
“Maksudnya apa nih pak?” jawab Sinka Panik
“Ya sudah biar saya pastikan sendiri” jawabku
Saya lalu menciumi leher dia dengan ganas, Sinka terlihat sangat panik
namun tidak 100% menolaknya, saya lalu mendekati bibirnya dan mulai
menciuminya sambil meremas payudara yang masih ada di tutupi bajunya,
Sinka mulai mendesah, saya yang tidak sabar lalu membuka kancing
kemejanya, tidak ada reaksi penolakan dari Sinka sama sekali, saya buka
satu persatu kancingnya, hingga terlepas semua terlihatlah bra dia yang
berwarna putih dan payudaranya yang cukup besar dan sangat menantang,
saya lalu menyingkap kemejanya hingga terlepas semua dan saya mulai
menciumi bagian payudara yang tidak tertutupi bra dan menjilatnya, Sinka
hanya terus mendesah,
“Pak, gantian dong” ujar Sinka
Lalu
Sinka mulai membuka kemeja ku dan celana panjangku hingga saya hampir
telanjang depan anak murid saya ini, dia lalu berlutut depan saya dan
mulai menarik celana dalam saya, melihat penis saya yang sudah sangat
tegang dia mulai memegangnya dan mulai memasukannya kedalam mulut
kecilnya, saya tau tidak mungkin muat penis saya, ternyata benar saja,
mulut dia hanya mampu menjangkau ¾ penis saya dia mulai mengoral penis
saya, saya terus mendesah sambil menjambak rambutnya, belum pernah saya
di oral seenak ini,saya yang tidak mau langsung keluar di dalam mulutnya
lalu melepas mulutnya dari penis saya, saya lalu membuka kaitan branya
dan membuangnya ke atas meja saya yang letaknya tidak terlalu jauh dari
sofa itu dan terlihatlah 2 buah bukit kembar surga milik Sinka, saya
dudukkan dia di sofa kembali lalu menghisap puting sinka sebelah kiri
sambil meremas payudaranya yang sebelah kanan
“Pak, enaaakkk pakkk” desah Sinka
Tangan kiri saya mulai mencari kaitan rok milik sinka, begitu saya
menemukannya saya lantas menarik resleting rok sinka, dia yang mengerti
maksud saya lalu menaikkan sedikit pantatnya agar saya bisa melepas rok
miliknya, terlihatlah cd sinka yang berwarna senada dengan branya
“Sinka, ayuk kita main ke menu utama”
Sinka mengerti maksud saya lalu pergi kea rah meja saya berpose doggy
style dengan tumpuan ujung meja saya, saya lalu menghampirinya,
memeluknya dari belakang, tangan saya saya gunakan untuk meloloskan satu
– satunya pakaian yang masih melekat di tubuh sinka yaitu cdnya
terlihatlah sebuah gundukan yang lubangnya tidak terlalu lebar dan
dikelilingi bulu – bulu halus,
“Sinka, kamu sudah pernah melakukannya sebelumnya” tanyaku
“Udah pak, Cuma sekali sama mantan saya di SMA dulu” jawabnya
Oke, saya sudah tidak terlalu peduli dengan keperawanannya, saya
arahkan penis saya ke dalam vaginanya, mulanya saya mainkan saja penis
saya di luar lubang vaginanya, sinka terus mendesah
“Pak, masukkin pakkk” desah Sinka
Saya lalu masukkan penis saya ke vagina dia pelan – pelan, sambil terus
meremas kedua payudaranya dari belakang, bless, akhirnya penis saya
masuk seutuhnya ke vagina Sinka, Sinka yang rambutnya sudah sangat
berantakan ditambah desahan mautnya bikin saya makin bernafsu dengannya,
vagina dia juga sudah sangat basah, saya terus memompa tubuh Sinka dan
dia semakin mendesah sejadi – jadinya, mungkin dia lupa saya adalah
dosennya, saya terus memompa tubuhnya,tidak lama sinka mendesah dengan
sangat kuat, dia mencapai orgasmenya, penis saya yang di dalam vagina
dia pun terasa diremas oleh vaginanya, saya yang daritadi sudah sangat
bernafsu terus memompa tubuhnya,
“Pakk, enaaakkk pakkk leoo” ujar sinka tidak karuan
Saya terus memompa tubuh sinka sampai sekitar 5 menit kemudian, saya
merasakan sudah hampir mencapai klimaks saya, saya malah menahannya
dalam pelukan saya,akhirnya sperma saya yang sudah tersimpan beberapa
tahun tumpah di dalam rahim sinka, sinka terkaget namun mencoba bersikap
biasa saja, saya lalu melepaskan penis saya dari vaginanya
“Maaf yah sin, bapak sudah tidak tahan, sudah sejak lama bapak menantikan hari ini” ujarku
“Gapapa pak, Sinka juga sedang tidak dalam masa subur, oh iya pak, nilai saya dinaikkan yah pak” bujuk Sinka
“iya sinka, tenang saja, tapi sinka mau kan jadi sex friend saya” tanyaku balik ke dia
“Iya pak, tapi kalo saya dalam masa subur keluar di mulut saja yah” jawab dia
“Siap, ya sudah bersihkan badanmu, lalu ganti baju, rapihkan rambutmu dan kamu boleh meninggalkan ruangan saya”
“Oke pak” jawab Sinka manja
Sinka lalu membereskan semuanya dan memakai pakaiannya kembali dan
menyisir rambutnya yang sudah berantakan itu dan keluar dari ruangan
saya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar