Sabtu, 21 Februari 2015

Cerita Seks Nadila Cindi Wantari



Hai, namaku Ady, umur 25 Tahun, seorang fans JKT48, Tidak pernah kusangka malam itu dapat terjadi. Hanya karena masuk ke wc wanita ingin memberi hadiah, aku dapat menikmati tubuh indah dari seorang Nadila Cindi Wantari, member dari Idol Grup JKT48.
Kejadian ini terjadi di toilet fb di fX center setelah selesai jadwal theater JKT48, kira kira pukul setengah 11 malam. Kenapa aku belum pulang dari tempat itu? Karena aku ingin memberi sesuatu hadiah untuk oshiku Nadila, karena sudah malam jadi aku menunggunya saja di fb, lalu dia muncul dari fatback sedang mencari sesuatu, ingin ku hampiri. Dia malah pergi ke arah toilet wanita, “damn” pikirku sejenak, aku bingung ingin menyusul atau tidak, tapi karena sudah kepalang tanggung akhirnya aku susul dia. Pelan – pelan aku masuk, dia ternyata masih di dalam
 “ka.. kamu kok bisa ada di sini?” Tanya nadila terbata-bata.
“aku hanya ingin memberi hadiah ini untukmu, kamu ngga lupa kan sama aku? Aku fans kamu dari awal karirmu di JKT48” sambil menyerahkan kado yang ditanganku kepada nadila
“makasih yah kak, aku belom bisa kasih kado apa – apa buat kakak” ucapnya sambil menunduk
“gapapa kok dek” ucapku
Kudongakkan kepalanya sehingga ia menatapku. Kuseka air matanya yang mengalir. Lalu kucium bibirnya, dia menepisnya
“kak, jangan disini kak, di dalem aja” balasnya
“Gila, dia kasih kode” pikirku
Lalu aku ajak dia ke dalam salah satu bilik toilet lalu menguncinya dari dalam, lalu aku mencium bibirnya dengan lahap, Sekitar 5 detik telah berlalu, dan belum ada respon apapun darinya. Kucoba menyelipkan lidahku ke dalam rongga mulutnya. Dan saling bertemulah lidah kami. Baru di saat itu, dia member rekasi. Lidahnya ikut bergerak mengikuti gerakan lidahku. Ia mulai memejamkan matanya. Sepertinya ia menikmatinya.
Tak lama kemudian, kulepas ciumanku dari mulutnya. Kugerayangi lehernya dengan mulutku. Sedangkan jari telunjuk tangan kiriku yang menggantikan lidahku untuk bermain bersama lidahnya.. dia hanya bisa merespon dengan desahan kecil sambil terus mengemut jari telunjukku.
Lalu ku coba menyentuh payudaranya yang kenyal itu. Lumayan besar, karena itu pertama kalinya aku menyentuh payudara wanita, selain payudara ibuku di saat aku kecil dulu. Lagipula aku tidak peduli juga dengan ukuran payudaranya, toh sekarang udah digenggamanku. Kupijat dadanya, lalu ku remas remas.. hisapannya pada jariku semakin kencang. Sambil mengeluarkan suara “emmph” tanda bahwa ia menikmatinya..
Ku lepas jari telunjuk kiri ku dari mulutnya, lalu ku angkat kaos yang dikenakannya. Dia tidak menolak, justru ikut membantu membuka kaosnya. Dan melepas kaitan BH nya sekalian. Aku tidak percaya, di depan mataku saat ini, terlihat payudara yang benar-benar menggoda dari seorang idolaku. Bentuknya bagus, lalu pentilnya sangat menggoda, berwarna pink. Tak kuat nafsu melihatnya. Aku pun dengan nafsu langsung menyusu pada pentil kanannya. Dan tangan kiriku memilin pentil kirinya. Dia hanya merocos keenakan. Sepertinya dia sudah tidak peduli dimana kami melakukan hal ini. Dan secara logika juga, siapa yang bakal ke toilet  mall tersebut pada jam segini?
Kini tangannya sudah mulai aktif meraba-raba celanaku. Aku tau apa yang sudah diincar oleh nafsunya itu. Apalagi kalau bukan penisku? Yah kalau udah begini, ku biarkan saja tangannya menggerayangi daerah selangkanganku, dibuka pengait jeansku, dan dibuka pula resletingnya. Lalu dilanjutkan dengan sedikit menurunkan celana jeansku. Kini hanya ada kain celana dalam yang memisahkan antara penisku dengan tangannya. Tak lama kemudian, dia turunkan juga itu kain penghalang. Sehingga mencuatlah menara penisku yang sudah tegang daritadi.
“hmm punyamu bagus juga, bolehkah ku mencicipinya?” Tanya dia kepadaku. Pertanyaan itu langsung bikin aku kaget. Dan aku pun berbalik nanya. “kok kamu bisa menilai punyaku bagus atau tidak?”
“yah, dulu aku pernah diperkosa sama manajerku saat masih 14 tahun dan sempat beberapa kali” jawabnya
Sumpah, aku ngga percaya dengan apa yang dijelaskannya barusan. Benar-benar ngga disangka, gadis imut sepertinya, ternyata telah melalui karir dan pengalaman seperti itu.
“hei kok diem? kamu kecewa ya sama aku?” Tanya dia kepadaku. Sambil mendudukkanku di toilet.
“hmm semoga ini ngga bikin kamu kecewa deh” katanya. Lalu dia mulai mengocok penisku. “maaak, nggak kuat ini gue bener-bener dilayanin sama idola gue” batinku..
Dia mendekatkan bibirnya ke penisku, dan mulai menciuminya, menjilatinya, dan mengulumnya. Aku hanya bisa meracau keenakan menikmati permainannya. Kulihat jam tanganku, sudah jam 11. Sebentar lagi fX ditutup. Aku berkata kepadanya , “paw, udah jam 11, sebentar lagi tutup nih”
“wah iya sebentar lagi, yaudah kita main cepat aja ya” jawabnya sambil melepas celana dalamnya dan segera menancapkan penisku ke dalam vaginanya. “astaga seberapa beruntungnya gue saat ini, dilayani idola gue dalam urusan sexual” batinku bangga.
Tak lama kemudian, serasa ada yang membanjur penisku. Gerakan nadila pun langsung lemas. “aku keluar, sekarang giliranmu” katanya. Mendengar perkataannya, aku langsung terkontrol emosi. Ku telanjangi dia, astaga, dia sangat seksi kalo telanjang di balik image lucu dan centilnya, ku bikin dia nungging dengan kedua tangannya bertopang pada tembok bilik toilet, ku masukkan penisku ke dalam vaginanya, lalu terus memompanya, dia terus mendesah
“ayo, terus kak.. ahhhhhhh” desah nadila
Sekitar 5 menit. Aku merasa tidak tahan lagi. Aku meracau lebih heboh dari sebelumnya. Nadila menyadari bahwa aku sudah mencapai limit. Aku benar-benar tidak percaya, dia justru menahan badanku agar tidak mencabut penisku. Alhasil dalam hitungan detik.. “crot crot crot”, mungkin sekitar 9 semburan sperma dari penisku. Banyak yang luber keluar memeknya.
“tenang aja sayang, aku lagi ngga di masa subur kok.” Ucapnya lalu mencium bibirku kembali.
Setelah itu kami kembali berpakaian.
Dia lalu memberi nomor teleponnya dan id linenya dan sambil menuliskan “kalau mau lagi, hubungi nomor itu”  di secarik kertas
Ku keluar dari fX. Udah lumayan sepi.  Lalu berlalu sambil membayangkan apa yang baru saja terjadi di dalam, Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar