Jumat, 31 Juli 2015

Sinka Juliani

Cerita dimulai dari pada suatu hari di sebuah kampus A, oh iya, kenalkan nama saya Leo, umur saya 38 tahunh, dosen di kampus tersebut, saya memiliki murid yang saya dengar dia adalah member dari JKT48, namanya Sinka Juliani umurnya 18 Tahun, saya memang sudah mengincar dia sejak lama, maklum saya duda beranak 2, istri saya meninggal beberapa tahun lalu, semenjak itu saya sudah tidak pernah berhubungan seks lagi, akhirnya saya mempunyai ide brilian untuk mendapatkan tubuh Sinka, langkah pertama adalah saya memanggilnya ke ruangan saya, karena memang nilai dia juga tidak terlalu baik, akhirnya dia datang ke ruangan saya,
“Ada Apa Pak Leo” Sinka bertanya
“Ini loh, kamu tidak tau apa nilai kamu terlalu buruk, semester ini saja kamu sudah berapa kali tidak masuk kelas saya” jawabku dengan Nada tinggi
“Maaf pak, saya sibuk sekali dengan kegiatan saya” jawab sinka memelas
“Oke, bapak bisa maafin kamu dan mungkin membantu kamu biar lulus semester ini” jawabku
“Apa Pak?” Tanya dia kembali
“Coba kunci ruangan saya, lalu duduk di sofa” ujarku
Sinka lalu mengunci ruangan saya dan duduk di sofa, saya lalu mendekati dia
“Sinka, kamu pernah berhubungan seks?” tanyaku
“Maksudnya apa nih pak?” jawab Sinka Panik
“Ya sudah biar saya pastikan sendiri” jawabku
Saya lalu menciumi leher dia dengan ganas, Sinka terlihat sangat panik namun tidak 100% menolaknya, saya lalu mendekati bibirnya dan mulai menciuminya sambil meremas payudara yang masih ada di tutupi bajunya, Sinka mulai mendesah, saya yang tidak sabar lalu membuka kancing kemejanya, tidak ada reaksi penolakan dari Sinka sama sekali, saya buka satu persatu kancingnya, hingga terlepas semua terlihatlah bra dia yang berwarna putih dan payudaranya yang cukup besar dan sangat menantang, saya lalu menyingkap kemejanya hingga terlepas semua dan saya mulai menciumi bagian payudara yang tidak tertutupi bra dan menjilatnya, Sinka hanya terus mendesah,
“Pak, gantian dong” ujar Sinka
Lalu Sinka mulai membuka kemeja ku dan celana panjangku hingga saya hampir telanjang depan anak murid saya ini, dia lalu berlutut depan saya dan mulai menarik celana dalam saya, melihat penis saya yang sudah sangat tegang dia mulai memegangnya dan mulai memasukannya kedalam mulut kecilnya, saya tau tidak mungkin muat penis saya, ternyata benar saja, mulut dia hanya mampu menjangkau ¾ penis saya dia mulai mengoral penis saya, saya terus mendesah sambil menjambak rambutnya, belum pernah saya di oral seenak ini,saya yang tidak mau langsung keluar di dalam mulutnya lalu melepas mulutnya dari penis saya, saya lalu membuka kaitan branya dan membuangnya ke atas meja saya yang letaknya tidak terlalu jauh dari sofa itu dan terlihatlah 2 buah bukit kembar surga milik Sinka, saya dudukkan dia di sofa kembali lalu menghisap puting sinka sebelah kiri sambil meremas payudaranya yang sebelah kanan
“Pak, enaaakkk pakkk” desah Sinka
Tangan kiri saya mulai mencari kaitan rok milik sinka, begitu saya menemukannya saya lantas menarik resleting rok sinka, dia yang mengerti maksud saya lalu menaikkan sedikit pantatnya agar saya bisa melepas rok miliknya, terlihatlah cd sinka yang berwarna senada dengan branya
“Sinka, ayuk kita main ke menu utama”
Sinka mengerti maksud saya lalu pergi kea rah meja saya berpose doggy style dengan tumpuan ujung meja saya, saya lalu menghampirinya, memeluknya dari belakang, tangan saya saya gunakan untuk meloloskan satu – satunya pakaian yang masih melekat di tubuh sinka yaitu cdnya terlihatlah sebuah gundukan yang lubangnya tidak terlalu lebar dan dikelilingi bulu – bulu halus,
“Sinka, kamu sudah pernah melakukannya sebelumnya” tanyaku
“Udah pak, Cuma sekali sama mantan saya di SMA dulu” jawabnya
Oke, saya sudah tidak terlalu peduli dengan keperawanannya, saya arahkan penis saya ke dalam vaginanya, mulanya saya mainkan saja penis saya di luar lubang vaginanya, sinka terus mendesah
“Pak, masukkin pakkk” desah Sinka
Saya lalu masukkan penis saya ke vagina dia pelan – pelan, sambil terus meremas kedua payudaranya dari belakang, bless, akhirnya penis saya masuk seutuhnya ke vagina Sinka, Sinka yang rambutnya sudah sangat berantakan ditambah desahan mautnya bikin saya makin bernafsu dengannya, vagina dia juga sudah sangat basah, saya terus memompa tubuh Sinka dan dia semakin mendesah sejadi – jadinya, mungkin dia lupa saya adalah dosennya, saya terus memompa tubuhnya,tidak lama sinka mendesah dengan sangat kuat, dia mencapai orgasmenya, penis saya yang di dalam vagina dia pun terasa diremas oleh vaginanya, saya yang daritadi sudah sangat bernafsu terus memompa tubuhnya,
“Pakk, enaaakkk pakkk leoo” ujar sinka tidak karuan
Saya terus memompa tubuh sinka sampai sekitar 5 menit kemudian, saya merasakan sudah hampir mencapai klimaks saya, saya malah menahannya dalam pelukan saya,akhirnya sperma saya yang sudah tersimpan beberapa tahun tumpah di dalam rahim sinka, sinka terkaget namun mencoba bersikap biasa saja, saya lalu melepaskan penis saya dari vaginanya
“Maaf yah sin, bapak sudah tidak tahan, sudah sejak lama bapak menantikan hari ini” ujarku
“Gapapa pak, Sinka juga sedang tidak dalam masa subur, oh iya pak, nilai saya dinaikkan yah pak” bujuk Sinka
“iya sinka, tenang saja, tapi sinka mau kan jadi sex friend saya” tanyaku balik ke dia
“Iya pak, tapi kalo saya dalam masa subur keluar di mulut saja yah” jawab dia
“Siap, ya sudah bersihkan badanmu, lalu ganti baju, rapihkan rambutmu dan kamu boleh meninggalkan ruangan saya”
“Oke pak” jawab Sinka manja
Sinka lalu membereskan semuanya dan memakai pakaiannya kembali dan menyisir rambutnya yang sudah berantakan itu dan keluar dari ruangan saya