Sabtu, 05 Maret 2016

Cerita Lintang JKT48

Perkenalkan namaku adalah Leo. Umurku 40 Tahun. Aku seorang dokter di sebuah rumah sakit ternama dan juga aku adalah fans JKT48, malam ini aku baru saja pulang dari teater, akupun mengendarai mobilku menuju rumahku di daerah cibubur. Sesampai dirumah aku langsung masuk ke kamarku. Lalu aku menelepon seseorang
“Hey, kamu cepat kesini” ujarku dalam telepon
“Iiiyaaa” balas seseorang itu
Aku lalu menunggunya sembari menikmati kopi hangat di sofa. Setengah jam kemudian bel rumah berbunyi, aku lantas keluar, dan terlihatlah orang yang sudah ku tunggu. Ia adalah Sri Lintang atau biasa dikenal dengan nama Lintang JKT48
                “Kenapa lama sekali kamu?” tanyaku
                “Maaf Tuan, tadi ada latihan dulu” jawab Lintang
                “Yasudah kamu masuk kamarku sana, pakai perlengkapan biasa” perintahku
                “Baik Tuan” ujar Lintang lalu masuk ke rumah
Aku kemudian ikut masuk ke rumah dan duduk menunggu Lintang, 5 menit kemudian Lintang keluar dari kamarku dengan merangkak, dan sudah telanjang bulat dengan ikat pinggang dan rantai di lehernya, Lintang lalu menghampiriku dengan gragas mendekatkan wajahnya ke wajahku, aku lalu melumat bibirnya yang lembut itu dan kami pun berciuman sembari tangan Lintang membuka celana boxerku dan memegang penisku dengan tangannya, Lintang lalu melepas ciumannya dan mulai melahap penisku dengan mulutnya, aku hanya bisa mendesah keenakan diperlakukan begitu sama Lintang, aku lalu membelai dan menjambak rambut Lintang karena keenakan, sekitar 5 menit aku dioral sama Lintang, aku hampir keluar, Lintang mengerti dan memasukkan penisku makin dalam ke mulutnya, tidak lama kemudian
                “Lintang, enaaakkk” aku menyemprotkan spermaku di dalam mulut Lintang, Lintang lalu membersihkan sisa spermaku di penisku dengan mulutnya
                “Ahh tuan payah, begitu aja keluar” ujar Lintang saat mulutnya masih penuh spermaku
                “Kau memang terbaik soal Oral Ly, Jeanice saja tidak bisa melakukan itu” jawabku
                “Ohiya kak jeanice mana?” tanya Lintang
                “Masih ada di Kandangnya, tadi habis ku bdsm jadi dia agak kecapekan” jawabku
Memang Jeanice Ang sekarang sudah menjadi budak seksku. Dia sudah ku pelihara dirumahku ini
                “Yuk Lintang, sekarang kau yang duduk diatas sofa” perintahku
Lintang yang mengerti lalu duduk diatas sofa dengan posisi mengangkang selebar – lebarnya, aku lalu mengambil vibrator di kamarku, dan kembali menghampiri lintang dan berlutut di depan vaginanya, dan mulai memasukkan vibrator yang sudah kunyalakan itu ke dalam vaginanya pelan pelan, Lintang lalu berteriak kencang tidak karuan, luar biasa anak kecil ini pikirku. Aku kembali mengontrol Lintang. Aku tidak membiarkan Lintang mengalami orgasmenya. Aku lalu mencabut vibrator itu dari vaginanya. Ku berdiri lalu kuarahkan penisku ke vagina lintang
                “Tuan, masukkin aja ahhhhh, aku udah gak tahan banget, pengen cepet keluar” desah lintang
                “Kau Pelacur kecil yang luar biasa Lintang” ujarku lalu memasukkan penisku ke dalam vagina lintang dan bless, penisku langsung amblas tanpa hambatan masuk ke dalam vagina mungil lintang
Lintang hanya mendesah kecil, aku lalu memompanya dengan kecepatan sedang hingga sangat cepat,
                “AHHHH Tuaaaannnn terussss” ucap lintang di tengah desahannya
Benar saja, tidak lama kemudian penisku serasa dipijit di dalam liang senggama milik lintang, dan terasa cairan membanjiri batang penisku, lintang telah mencapai orgasmenya yang sangat dahsyat, aku lalu memutar tubuh lintang tanpa mencabut penisku hingga berposisi doggy style dengan tempat sandaran sofa sebagai tumpuan tangannya, aku kembali menggenjot lintang dengan semangat sembar terus meremas kedua payudara montoknya (untuk seusianya dia memang sangat montok)
                “Ly, kau memang slave terbaiku” ujarku
                “Makasih Tuan, aku ini memang milikmu, miliki lah aku seutuhnya” ujar Lintang
Aku lalu terus memompa vagina lintang, 5 menit kemudian aku hampir orgasme
                “Ly, aku mau keluar ahhhhh” ujarku, lalu keluarlah sperma keduaku malam ini di dalam rahim lintang.
Aku lalu mencabut penisku dari vagina lintang, kami pun duduk samping sampingan
                “Kau sudah lebih baik lintang dalam melayani cowok” ujarku memuji
                “Kan ini semua Tuan yang ngajarin mulai dari Tuan yang perawanin aku” ujar Lintang