Senin, 15 Februari 2016

Martha Graciela the best

Perkenalkan namaku Leo, umurku 20 Tahun, Malam hari itu aku baru pulang nonton theater JKT48, jam 11 malam aku masih di dalam fx, iseng saja siapa tau ketemu oshi, oshiku adalah Shani dan Grace, aku iseng melihat ke lantai 6, dan berkeliling saja. Setiba ku depan toilet disitu aku mendengar teriakan perempuan yang sangat ku kenali, saat aku hampiri kedalam benar saja, grace terlihat sedang terlanjang bulat dan dihimpit 5 orang yang sepertinya itu wota, aku tidak tinggal diam saja, aku mulai memukul salah satu orang itu, karena yang lain terkaget mereka semua mulai menghajarku, karena aku adalah seorang taekwondoin sabuk hitam jadi aku tidak terlalu kesulitan menghadapi mereka, hingga membuat mereka terbirit – birit, aku lalu menghampiri grace yang sedang menangis
“Grace kamu tidak apa – apa?” ujarku sembari memberikan baju dan pakaian dalamnya yang tersebar
“Ga-pa-pa kak, makasih” ujar grace terbata – bata sembari memakai bajunya kembali, harus kuakui, sebagai cowok normal akupun terangsang melihat grace seperti itu, tetapi aku menahannya karena dia adalah oshiku
“Ohiya, kamu pakai baju dulu sana, aku tunggu diluar” ujarku lalu pergi keluar toilet
5 menit kemudian grace keluar dengan keadaan yang lebih baik
                “udah baikan?” tanyaku
                “udah kak, makasih udah nolongin aku kak leo” jawab grace, akupun terkaget karena dia kenal padaku
                “Ohh, kamu inget aku, thanks loh” ujarku senang
                “Udah keharusan ku sebagai idol” jawab Grace
                “Ohiya, kamu mau pulang, sini biar ku antarkan, kamu terlihat sangat lelah” ajakku
                “gak usah kak, tadi wota itu udah sms orangtuaku untuk ijin malam ini kerumah temen dan tidak pulang, kalau aku pulang mereka pasti akan curiga” jawab Grace
                “Terus mau kemana?” tanyaku lagi
                “kemana aja deh terserah kakak, asal jangan aneh aneh, aku sudah sangat lelah” jawab Grace
                “Oke, kita ke apartemen ku yuk, kamu nginep disitu aja, aku pulang kerumahku” ajakku
                “Iya gapapa kak leo, btw makasih yah udah nolongin aku, kalo gak ada kak leo habislah aku tadi” balas Grace
                “Iya gapapa kok hehe” jawabku
Aku lalu mengajak Grace ke mobilku, dan memacunya ke apartemenku, sepanjang perjalanan Grace hanya tertidur, aku melihat tubuhnya, beruntung sekali yang tadi bisa meraba tubuhnya, pikiranku pun kemana – mana, sampai tidak terasa sudah sampai depan apartemenku saja, aku lalu parkir dan membangunkan grace
                “grace bangun sudah sampai” ujarku menggoyangkan tubuhnya
Grace pun terbangun, aku lalu menggopohnya ke kamar apartemenku, kamarku terdiri dari ranjang dua orang dan semua koleksi JKT48 ku dan film film favoritku, Grace adalah wanita pertama yang masuk sini, aku lalu membaringkan Grace di tempat tidurku dan bersiap meninggalkannya. Tiba – tiba
                “Kak, jangan pergi dulu, temenin aku dulu” ujar Grace sembari bangkit dari ranjang
                “lah kenapa?” tanyaku, pikiran kotorku sudah kemana – mana sekarang
                “aku tadi terangsang akibat perlakuan di kamar mandi tadi, jujur aku penasaran sama rasanya karena tadi belum dimasukin sama sekali, kakak mau bantuin aku gak?” ujar Grace
Akupun terkaget dengan perkataan grace itu, nafsuku mendapat lampu hijau dari oshiku sendiri, akhirnya aku berlutut di depannya dan mulai menciumi bibir grace, persetan dengan oshi, nafsu menguasaiku, aku menjilat bibirnya dan mengigitnya sedikit, grace hanya bisa membalas seadanya, aku paham karena mungkin dia belum pengalaman, jilatanku pun berpindah ke telinga grace dan lehernya, grace hanya mendesah, aku lalu menarik baju grace sekaligus bra.a.. terlihatlah payudara dengan puting merah muda dipuncaknya, aku lalu menghisap dan meremasnya, grace hanya keenakan mendesah, aku lalu membaringkan grace diranjang dan menarik celana serta cdnya, dia memang sudah sangat terangsang sedari tadi
                “Kamu gak dikasih orgasme tadi?” tanyaku
                “Gak kak, mereka main asal saja yang penting mereka puas” jawab grace
                “Yasudah” jawabku lalu mengarahkan wajahku ke vagina grace dan mulai menjilatinya, grace hanya mendesah, aku memang selalu mendahulukan kepuasan wanita, aku jilati terus liangnya dan klitorisnya
                “Ahhhh, kak leo” desahnya sembari mengeluarkan orgasme pertamanya, ku rasakan cairan orgasme grace dari liangnya, kujilati saja sampai habis
                “Udah yah Grace, aku pulang dulu, capek” ujarku
                “mau kemana kak, aku belom puasin kakak, jangan pulang dulu, biarkan malam ini berlalu antara kita berdua” jawab Grace
                “Tapi grace, aku gak tega ngerusak perawan kamu” ujarku
                “gapapa kak, ini hadiah buat kakak yang udah nolong aku tadi” jawab grace lagi
Aku lalu kembali keatas tubuh grace, aku buka semua bajuku hingga telanjang bulat depan oshiku ini
                “udah kak masukin aja, aku pengen tau rasanya” ujar grace yang nampaknya terkaget dengan ukuran penisku yang besar itu
                “Iya, tahan yah” ujarku sembari mengarahkan penisku ke dalam vagina grace, pelan pelan memasukinya, aku merasakan selaput dara grace, aku tembus itu, grace lalu menjerit tidak karuan, aku mendiamkannya dulu untuk penyesuaian vagina dia, pelan pelan aku memompa tubuh grace.
                “Kak, ahhh..” desah grace bercampur rasa sakitnya
                “sabar grace, tar kamu terbiasa juga” ujarku sembari terus memompanya, aku juga meremas payudara grace, aku memaju mundurkan penisku, hingga 5 menit kemudian aku sudah tidak tahan, aku lalu mencabut penisku tetapi tidak bisa karena ditahan grace
                “Gapapa kak, aku ingin itu” desah Grace
                “tapi tar kalo kamu hamil?” tanyaku
                “Gapapa, udah resiko, lagian aku tidak sedang dalam masa subur” ujar grace
Aku lalu membalikkan tubuh grace di posisi doggy style, aku kembali menyetubuhinya sembari meremas kedua payudaranya dari belakang, grace hanya mendesah, tidak lama aku akhirnya mengeluarkan spermaku di dalam vagina grace dan kemudian disusul orgasme dia, aku lalu mencabut penisku
                “Maaf Grace” ujarku
                “gak usah minta maaf kak, aku senang kok, aku harap ini bukan yang terakhir buat kita” ujar grace
                “oke, makasih grace” jawabku
Kami lalu tertidur, dalam keadaan telanjang bulat di kamar apartemenku.

                “